Cari Blog Ini
Rabu, 20 April 2011
MARKETS (pimnas 2)
MARKETS
1. Pelanggan atau penjualan pada pasar tradisional kebanyakan ekonominya menegah kebawah, sejak adanya pasar modern seperti mall, super market merasakan dampak hal tersebut.
2. Di Cicadas, para pedagang ini telah terusir dari tempatnya semula berdagang selama puluhan tahun, diatas bekas lahan pasar tersebut sekarang telah berdiri sebuah mall yang megah. Para pedagang yang tersingkir ini umumnya tidak mampu membeli atau menyewa kios yang berada di basement gedung yang harganya mencapai Rp 11 juta per meter persegi ! Akhirnya mereka menyewa lahan bekas supermarket (super bazaar) yang lokasinya berdekatan dengan mall baru tesebut, dan mereka kelola sendiri pasar tradisonal mereka ! Itupun dengan perasaan was-was dan khawatir kalau nanti mereka harus tergusur lagi, lalu harus berdagang dimana ?
3. Kalaupun ada, program renovasi, revitalisasi yang ditawarkan oleh Pemerintah kota Bandung selama ini tampaknya tidak tepat sasaran. Konsep yang ditawarkan pemkot selama ini dengan revitalisasi pasar adalah dengan mengundang investor yang membangun gedung tinggi: mall dan pedagang tradisional yang telah berdagang selama puluhan tahun cuma disediakan ruangan di basement yang juga sumpek, pengap, tidak menarik, beberapa sangat dekat dengan tempat parkir mobil sehingga mudah terpolusi asap kendaraan bermotor. Yang lebih parah lagi adalah mereka kemudian diharuskan membayar sejumlah uang yang diluar kemampuan mereka.
Efek negative dari katimpangan public terhadap ekonomi, social, dan budaya masyarakat
• Pengelolaan pasar tradisonal yang lebih baik akan mempengaruhi pendistribusian pendapatan yang lebih merata
• http://www.slideshare.net/abida/pasar-tradisional-vs-modern
important Ref about tradisonal markets :
Pasar modern menjamur :
Standart kualitas tinggi, nyaman, aman, dan murah.
Pasar tradisional kalah saingan karena : kuatlitas tidak setinggi pasar moder, tempat becek, bau, (kondisinya kurang nyaman). Sehingga pedagang kecil, petani dan lain2 kehilangan mata pencahariannya
Perbandingan pasar modern dengan pasar tradisional dikota Jakarta 1:3, 1 pasar tradisional dan 3 pasar modern, hal tersbut mengakibatkan apa,.? (data ac Nielsen 2006)
Perlu dicari lagi, suatu wilayah yang pasar modernnya lebih kecil dari pada pasar tradisional, klo bisa perbandungannya 1:3 juga, 1 pasar modern dan 3 pasar tradisonal. Kondisi finance gmn, kemakmuran masyarakatnya, serta hal2 lain u/ menunjang kebutuhan hidupnya yang lebih baik.
Dampak perkembangan pasar modern :
• Merebut pelanggan pasar tradisional
• Pasar modern mningkatkan PDB tapi menyebabkan ketimpangan pada pendistribusian pendapatan
• Investasi asing dapat mengurangi devisa
Jumlah pasar tradisional dan modern dikota jakarta :
Pengaruh keberadaan pasar tradisional dan pasar modern terhadapa ekonomi,social budaya masyarakat
Konflik antara pedagang pasar tradisional dengan pengelola dan Pemerintah disebabkan : (1) Dinas Pengelola Pasar sebagai leading sector tidak memiliki konsep yang jelas mengenai model revitalisasi pasar tradisional, sehingga sangat tergantung pada desain yang ditawarkan pengembang, apalagi keterbatasan dana turut memperlemah posisi tawar Pemerintah Kota dalam bernegosiasi dengan pengembang. Akibatnya, dalam sejumlah kasus, Pemerintah Kota justru dirugikan ketika ternyata desain yang diterapkan pengembang tidak berhasil dan pengembang akhirnya mengembalikan lagi proyek revitalisasi tersebut pada Pemerintah Kota; dan (2) tidak adanya political will dari Pemerintah Kota untuk membangun kesepahaman antara pemerintah dengan para pedagang di pasar tradisional tentang model revitalisasi yang akan diterapkan.
Permasalahan terkait pengelolaan pasar tradisional antara lain : (1) permasalahan dan citra negatif pasar tradisional umumnya terjadi akibat kurang disiplinnya pedagang, pengelola pasar yang tidak profesional, dan tidak tegas dalam menerapkan kebijakan atau aturan terkait pengelolaan operasional pasar; (2) pasar tradisional umumnya memiliki desain yang kurang baik, termasuk minimnya fasilitas penunjang, banyaknya pungutan liar dan berkeliarannya "preman-preman" pasar serta sistem operasional dan prosedur pengelolaannya kurang jelas (Kompas, 16 Februari 2009); (3) masalah internal pasar seperti buruknya manajemen pasar, sarana dan prasarana pasar yang sangat minim, pasar tradisional sebagai sapi perah untuk penerimaan retribusi, menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mengurangi pelanggan pedagang pasar, dan minimnya bantuan permodalan yang tersedia bagi pedagang tradisional.
Menurut Kantor Menko Perekonomian, dukungan pembiayaan untuk pasar tradisional cukup banyak. Kini, yang dibutuhkan adalah pemotongan biaya transaksi, kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan keunikan masing-masing pasar.
Rumusan masalah ;
1. Apakah social budaya masyarakat menjadi penentu kebijakan pasar ( penentuan jumlah pasar modern dan psar tradisional).
2. Apakah system pasar yang akan memperngaruhi kondisi social budaya masyarakat.
3. Bagaiman kondisi suatu wilayah jika pasar tradisional lebih besar jumlahnya dari pasar modern? Dan bagaimnan sebaliknya?
4. Pasar modern rata2 berdampak bruk trhadapan ekonomi hal tersebut akan berdapk dari segi social budaya krena walaupun super market dapat dijangkau oleh kalangan menengah kebawah tapi kebanyakan dr mereka tidak mempunyai pendapatan lagi ketika berjualan dipasar yang meruppakan andalan utama mereka “ mati “ diserang oleh pasar modern.
5. Apakah ada yang dapat meningkatkan laju pembangunan oleh pasar modern? Ada, yaitu social budaya itu sendiri karena apabila masarakt nya tdk hidup konsumtif maka pasar modern akan dapat terkendali dg sndirinya,
Karena pembangunan pasar modern tsb, tdk terlepas dari demand itu sendiri, klo konsumen permintaanya sedikit maka hal itu dapat dikemdaikan)
6 Bagaimana social budaya bisa menjadi tembok pertahanan terhadap gencarnya pembangunan pasar modern, kerana masyarakat yg berbudaya kental akan menganggap pasar tradisional bukan sekedar transacsi uang dan tempat pemenuhan kebutuhan sehari2 tetapi mereka menjadikannya pula sebagai tempat intraksi social yang berdasarkan cirri khas traisonal yg mempunyai nilai jual sebagai salah satu tujuan pariwisata apabila dikelola dg baik dan serius.
MEKANISME :
1. Pengertian : moder dan trasional
2. Perbandingan jumlah dibeberapa kota
3. Dampak dari maraknya pasar modern.
4. Cara penangannannya agar tidak terlalu meraja lela pasar modern dengan cara mengembangan social dan budaya masyarakat.
Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini Media Perempuan memberikan sejumlah perbandingan untung-rugi berbelanja di pasar tradisional versus pasar modern:
Harga barang
Barang-barang yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern memiliki perbedaan harga yang cukup signifikan. Harga suatu barang di pasar tradisional bahkan bisa sepertiga dari harga barang yang sama yang dijual di supermarket, terutama untuk produk-produk segar seperti sayur-mayur serta bumbu-bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, merica, cabai merah, cabai rawit, dan lain sebagainya.
Tawar menawar
Berbelanja di pasar tradisional memungkinkan pembeli untuk menawar harga barang-barang hingga mencapai kesepakatan dengan pedagang. Jika cukup pintar menawar, Anda bisa mendapatkan barang dengan harga yang jauh lebih murah. Sedangkan di pasar modern, pembeli tidak mungkin melakukan tawar menawar karena semua barang telah dipatok dengan harga pas.
Diskon
Untuk urusan diskon, sejumlah supermarket memang sering memberikan berbagai penawaran yang menggiurkan. Akan tetapi, perlu diperhatikan apakah hal tersebut merupakan rayuan terselubung (gimmick) agar pembeli bersikap lebih konsumtif. Tak jarang, orang menjadi lapar mata ketika berbelanja di supermarket dan tergoda membeli barang-barang yang tidak mereka butuhkan.
Kenyamanan berbelanja
Untuk urusan kenyamanan, berbelanja di pasar modern memang jauh lebih nyaman ketimbang berbelanja di pasar tradisional. Berbagai supermarket memiliki area yang lebih luas, bersih, rapi, dan dilengkapi dengan pendingin ruangan. Sedangkan pasar tradisional menempati area yang lebih sempit, sumpek, sesak, dan tak jarang menguarkan bau kurang sedap.
Kesegaran produk
Untuk produk-produk segar seperti daging, ikan, sayur-mayur, telur, dan lain sebagainya, pasar tradisional biasanya menyajikan produk yang jauh lebih segar ketimbang supermarket, karena belum ditambahkan zat pengawet. Logikanya, pedagang di pasar tradisional memiliki dana yang cukup terbatas sehingga hanya mampu membeli pasokan barang dengan jumlah tidak terlalu banyak. Dengan demikian, produk-produk yang dijual pun lebih terjaga kesegarannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar